Imâm asy-Syâfi’i rahimahullâh berkata dalam syairnya :
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
تَصَبَّرْ عَلَى مُرِّ الجَفَا مِنْ مُعَلِّمٍ ** فَإِنَّ رُسُوْبَ الْعِلْمِ فِيْ نَفَرَاتِهِ
“Bersabarlah atas pahit getirnya jauh dan asing dari Sang Guru ** Karena bersemayamnya ilmu (di dalam hati), diraih dari talqîn dan penjelasan Sang Guru (maka janganlah berpaling darinya).”
فَمَنْ لَمْ يَذُقْ مُرَّ التَعَلُّمِ سَاعَةً ** تَجَرَّعَ ذُلَّ الجَهْلِ طُوْلَ حَياتِهِ
“Barangsiapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat ** Ia kan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.”
وَمَن فاتَهُ التَعليمُ وَقْتَ شَبابِهِ ** فَكَبِّر عَلَيْهِ أَربَعاً لِوَفاتِهِ
“Barangsiapa menyia-nyiakan waktu menuntut ilmu di masa mudanya ** Maka bertakbirlah empat kali atas kematiannya (maksudnya: shalati jenazah orang tersebut, karena pada hakikatnya orang yang menyia-nyiakan masa mudanya, adalah orang yang telah lama mati sekalipun ia masih berjalan di muka bumi).”
0 comments:
Post a Comment